BAB 16
Pengantar
Ekonomi Pembangunan
BAB ini membahas dan menguraikan secara ringkas tentang bidang studi
ekonomi pembangunan (economics of
development).akan membahas apa yang dimaksud tentang apa itu ekomomi
pembangunan,tujuan dan ruang lingkup pembahasanya,dan apa bedanya dengan
teori-teori ekonomi konvesional,dan mengapa bidang studi ini berkembang.dan di
bagian akhir akan diulas beberapa teori utama yang pada umumnya digunakan untuk
menjelaskan fenomena pembangunan ekonomi yang terjadi setengah abad ini.
1.
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi
Pembangunan
Landasan-landasan dan pendapat-pendapat serta
pandangan-pandangan para ekonom mengenai aspek yang berkaitan dengan masalah
pembangunan di negara-negara berkembang, kemudian disebut sebagai ekonomi
pembangunan. Cabang ilmu ekonomi ini belum memiliki suatu pola analisis
tertentu yang dapat diterima oleh kebanyakan ekonom namun demikian, tidaklah
berarti bahwa pola analisi ekonomi pembangunan tidak dapat ditentukan sifat-sifatnya.
Pada hakekatnya pembahasan ekonomi pembangunan dapat dimasukkan ke dalam dua
kelompok yaitu:
1) Pembahasan mengenai pembangunan ekonomi baik
yang bersifat deskriptif maupun yang bersifat analistis yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang berbagai sifat perekonomian dari masyarakat
negara-negara yang sedang berkembang, serta implikasi sifat-sifat tersebut
kemungkinan untuk membangun ekonomi kawasan.
2) Adalah yang bersifat memberikan berbagai
pilihan, kebijaksanaan pembangunan yang dapat dilaksanakkan dalam upaya untuk
mempercepat proses pembangunan ekonomi di negara-negara sedang berkembang.
Selanjutnya berdasarkan dua sifat tersebut
maka ekonomi pembangunan bisa didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu eonomi
yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang
berkembang dan mencari cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut agar
negara tersebut dapat membangunan ekonominya lebih cepat.
Karakteristik Umum Negara
Sedang Berkembang (NSB). Negara-negara di dunia dewasa ini dapat diukur dari
kesejahteraan masyarakatnya, yaitu biasanya dibedakan dalam dua kategori atau
kelompok yaitu kelompok negara-negara maju (develops countries) dan
kelompok negara-negara yang sedang berkembang (developing countries)
negara-negara yang termasuk develops countries adalah
negara-negara di Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, New Zealand dan
Jepang. Sebagian besar negara-negara developing countries terdapat
di benua Asia, Afrika dan Amerika Latin dimana diperkirakan 2/3 dari penduduk
dunia. Menurut Furtalo seorang ekonom Amerika Latin, suatu negara yang
disebut belum maju (NSB) jika di negara tersebut masih terjadi
ketidakseimbangan antara faktor produksi yang tersedia dengan teknologi yang
mereka kuasai, sehingga penggunaan modal dan tenaga kerja secara penuh belum
tercapai. Untuk kawasan negara-negara di Afrika, Austria dan Amerika
Latin serta Jepang sekarang dianggap sebagai negara maju meskipun pada mulanya
dianggap sebagai negara yang berkembang bahkan dewasa ini telah muncul beberapa
negara khususnya di Asia mempunyai taraf pembangunan yang telah hampir mencapai
negara-negara maju yang mana mereka ini disebut sebagai newly
industrialized countries (NICs).
Sifat dan karakterisktik NSB menurut Meier
and Baldwin adalah sebagai berikut:
a) Produsen
Barang-barang Primier, negara-negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai
struktur produksi yang terdiri dari bahan pokok dan bahan makanan sebagian
besar penduduknya bekerja di sektor pertanian dan sebagianbesar pendapatan
nasional berasal dari sektor pertanian sedangkan yang bekerja di sektor
sekunder (industri dan bangunan) dan di sektor tersier (jasa-jasa, listrik, air
minum, angkutan) hanya sebagian kecil saja. Rumusan pada kegiatan
produksi di sektor primer disebabkan oleh adanya faktor-faktor produksi tanah
dan tenaga kerja yang relatif banyak di negara-negara yang sedang berkembang
oleh karena itu, sesuai dengan prinsip keunggulan komparatif dan biaya
komperetif maka NSB banyak menggunakan tanah dan tenaga kerja dalam
kegiatan-kegiatan produksi mereka.
b) Masalah
Tekanan Penduduk, pertama adanya pengangguran yang disebabkan
oleh sempitnya luas lahan yang dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
bermukim disitu, kedua pertumbuhan jumlah penduduk sangat
cepat disebabkan antara lain oleh menurunnya tingkat kematian dan semakin
tinggiya kelahiran di negara-negara yang sedang berkembang menyebabkan makin
banyaknya jumlah anak yang menjadi tanggung jawab orang tua sehingga menurunkan
tingkat konsumsi rata-rata. Keadaan tersebut disebabkan tingkat produksi
yang relatif tetap rendah.
c) Sumber
Daya Alam Belum Banyak Diolah, di negara-negara sedang berkembang sumber daya
alam belum banyak dimanfaatkan sehingga masih bersifat potensi saja,
sumber-sumber daya alam tersebut belum dapat menjadi sumber daya yang riil
karena kurangnya modal, tenaga ahli dan wiraswasta.
d) Penduduk
Masih Terkebelakang, penduduk NSB relatif masih terkebelakang secara ekonomis
ini berarti bahwa kualitas penduduknya sebagai faktor produksi (tenaga kerja)
masih rendah, mereka masih merupakan faktor produksi yang kurang efisien dan
mobilitas kerjanya rendah baik secara vertikal maupun secara horizontal.
e) Kekurangan
Modal, masalah kekurangan modal bisa dijelaskan dengan menggunakan konsep
lingkungan tidak berujung pangkal (vicious circle). Kekurangan
modal ini disebabkan oleh rendahya investasi, rendahnya tingkat tabungan
disebabkan oleh rendahnya tingkat pendapatan karena tingkat produktivitas
rendah dari tenaga kerja, sumber daya alam dan modal. Rendahnya
produktivitas ini disebabkan oleh karena keterbelakangan penduduk dan belum
dimanfaatkannya sumber daya alam yang ada secara optimal dan kurangnya
modal. Dengan kata lain, negara itu miskin karena miskin hal-hal tersebut
di atas.
f) Orientasi
Perdagangan Luar Negeri, hampir semua negara di dunia mempunyai hubungan
perdagangan dengan dunia luar yang sangat terkenal adalah perdagangan
komoditi-komoditi yang diperdagangkan antara negara NSB dengan negara-negara
maju. NSB biasanaya mengekspor komoditi-komoditi primer yang menunjukkan
adanya surplus produksi dalam negeri tetapi sebenarnya karean ketidakmampuan
negara tersebut mengelola komoditi-komoditi tersebut menjadi lebih berguna,
sifat-sifat NSB ini merupakan gambaran umum keadaan negara-negara tersebut
sampai dewasa ini.
g) Kekuasaan,
Ketergantungan, suatu faktor yang sangat penting bagi NSB tentang rencana taraf
hidup, bertebangan pengganguran dan munculnya masalah-masalah ketidakmerataan
pembagian pendapatan adalah tingginya ketimpangan kekuasaan ekonomi dan politik
antara negara-negara miskin dengan negara-negara kaya. Ketimpangan
kekuasaan tersebut tidak hanya bentuk kekuasaan yang dominan dari negara-negara
kaya untuk mengendalikan pola perdagangan internasional tetapi juga nampak
dalam kekuasaan mereka mendiktekan cara-cara dan syarat-syarat dalam
mentransfer teknologi, memberikan bantuan luar negeri dan menyalurkan modal
swasta ke negara-negara berkembang. Keadaan seperti ini akan melahirkan
sikap ketergantungan NSB terhadap negara-negara maju akibatnya keadaan tersebut
akhirnya akan menimbulkan sifat mudah terpengaruh dari NSB terhadap kekuasaan
negara-negara maju yang akibatnya bisa menguasai dan mendominasi ekonomi dan
sosial politik mereka.
2.
Berkembangnya Teori Ekonomi Pembangunan
Dalam bagian ini akan di tunjukkan fakta-fakta yang mendorong perlunya
pembangunan ekonomi dengan menggunakan analisis ekonomi pembangunan.
a.
Klasifikasi
Negara-negara
Di bagian awal bab ini telah disebutkan beberapa pengelompokan
Negara,yaitu Negara maju (developed country), Negara belum maju (underdeveloped
country), dan Negara sedang berkembang/membangun (developing country).istilah
lain yang sering ditemukan antara lain Negara-negara utara dan
selatan,Negara-negara dunia kesatu,kedua dan ketiga.
Pengelompokan di atas di susun oleh lembaga-lembaga kerjasama
internasional,seperti Perseikatan Bangsa-Bangsa (United Nations), Bank Dunia
(World Bank), Organisasi Kerjasama Pembangunan Ekonomi (organization for
economic & cooperation Development/OECD) untuk menujukan perbedaan tingkat
kemajuan Negara-negara di dunia ini.melalui perbedaan ini akan di coba untuk
memahami karakter-karakter dasar suatu perekonomian dan akan membantu
penyusunan strategi dan kebijakan ekonomi suatu Negara (perekonomian) yang
bersangkutan.
1)
Negara
Maju dan Belum Maju
Negara maju adalah
sebutan untuk negara yang
menikmati standar hidup yang
relatif tinggi melalui teknologi tinggi
dan ekonomi yang
merata. Kebanyakan negara dengan GDP per
kapita tinggi dianggap negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai
GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya
alam (seperti Nauru melalui pengambilan fosfor dan Brunei
Darussalam melalui
pengambilan minyak bumi)
tanpa mengembangkan industri yang
beragam, dan ekonomi berdasarkan-jasa tidak dianggap memiliki status 'negara
maju'.
Pengamat dan teoritis
melihat alasan yang berbeda mengapa beberapa negara (dan lainnya tidak)
menikmati perkembangan ekonomi yang
tinggi. Banyak alasan menyatakan perkembangan ekonomi membutuhkan
kombinasi perwakilan pemerintah (atau demokrasi),
sebuah model ekonomi pasar bebas, dan sedikitnya atau ketiadaan korupsi.
Beberapa memandang negara kaya menjadi kaya karena eksploitasi dari
negara miskin pada masa lalu, melalui imperialisme dan kolonialisme,
atau pada masa sekarang, melalui proses globalisasi.
2)
Utara
Selatan
Pengelompokan ini berdasarkan letak wilayah geografis. Umumnya
Negara-negara maju,yaitu eropa Barat dan Amerika utara (Amerika Serikat dari
Kanada), terletak pada lintang utara bumi ini.istilah kelompok utara mengacu
kepada Negara-negara yang telah maju dan kaya,sementara kelompok selatan
mengacu pada Negara-negara yang masih terkebelakang (LDCs) dan NSB,yang umumnya
terletak di belahan bumi selatan.
3)
Dunia
Pertama,Kedua, dam Ketiga
Pengelompokan
ini berdasarkan ideology yang dianut.yang dimaksud dunia pertama adalah
Negara-negara barat yang menganut ideology liberal dengan system ekonomi
kapitalis.istilah lainya adalah blok barat.Negara dunia kedua adalah Negara
yang menurut ideology antiliberalis,dengan system ekonomi yang cenderung
sosialissedangkan dunia ketiga adalah dunia yang tidak termaksud kedua blok
tersebut.umumnya Negara-negara ketiga masih terkebelakang atau sedang
membangun.
b.
Fakta-Fakta
Berdasarkan Laporan Badan-badan PBB
Laporan tentang perkembangan pembangunan manusia tahun 1999 (Human
Development Report 1999) yang dikeluarkan United
Nations Developtment Program (UNDP) menunjukkan bahwa kondisi perekonomian
dunia ketiga makin memprihatinkan.
Beberapa tolak ukur yang dikembangkan oleh para ahli ekonomi guna
mengukur tingkat kemiskinan masyarakat adalah sebagai berikut :
1) Tolok ukur kemiskinan absolute yang dikembangkan oleh Prof.Sayogyo (dari IPB)
tingkat konsumsi dalam takaran ekuvalen dengan Kg beras per orang per
Tahun.Bank Dunia juga menetapkan suatu batas kemiskinan absolute
yang setiap tahun sisesuaikan , ditetapkan US$.
2) Kebutuhan Fisik Minimum (KFM),yaitu
kebutuhan fisik (makanan,minuman,pakaian,rumah, dan sebagainya) selama satu
bulan bagi seorang pekerja yang diukur dalam uang berdasarkan jumlah
kalori,protein,vitamin dan bahan mineral lainnya yang diperlukan untuk hidup
layak,yang dinyatakan dalam rupiah, yang dari waktu ke waktu dan dari daerah ke
daerah disesuaikan.
3) Bank
Dunia juga membuat semacam indeks kemiskinan yang berlaku bagi NSB.Berdasarkan
tolak ukur ini, ambang kemiskinan adalah tingkat pemenuhan kebutuhan fisik
sebanyak 2.100 kalori sehari,yang kemudian dinyatakan dalam uang
4) Badan
Pusat Statistik (BPS) juga menggunakan tolok ukur dari Bank Dunia,yaitu
rata-rata pengeluaran untuk memeuhi kebutuhan 2.100 kalori per hari, tetapi
ditambah dengan kebutuhan lainnya (bukan makanan) yang mencangkup
perumahan,pakaian,kesehatan, dan pendidikan.
Tampaknya distribusi pendapatan dunia abad 21
ini akan sulit diperbaiki, karena beberapa alas an :
1) Makin melemahnya akses penduduk dunia ketiga
terhadap sumber daya ekonomi penting,khususnya informasi.Jaringan informasi
modern, khususnya satelit , dikuasai oleh penduduk Negara-negara kaya.
2) Makin tertinggalnya kualitas SDM sebagian
besar penduduk dunia ketiga,dilihat dari indicator pendidikan dan kesehatan.
3) Makin kuatnya cengkraman
perusahaan-perusahaaan multinational (MNC), yang umumnya berasal dari
Negara-negara maju.sebagai sebuah perusahaan,MNC-MNC akan bertindsk berdasarkan
motivasi mencari keuntungan
Masalah-masalahnya di atas telah lama terjadi
dan tampaknya semakin besar.Hal inilah yang mendorong para ahli ekonomi untuk
terus mengembangkan ilmu-ilmu ekonomi yang dapat diterapkan bagi perbaikan
kualitas hidup penduduk bumi.
c.
Hakikat
Pembangunan
Istilah pembangunan (development) lebih
mengandung makna tentang proses dan upaya pencapaian peningkatan kualitas
hidup.Dengan demikian ada tiga elemen penting yang perlu diperhatikan berkaitan
dengan pembangunan, yaitu: 1) proses, 2) upaya, 3) peningkatan kualitas hidup.
1) Pembangunan Sebagai Sebuah Proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya
bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap
masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung
menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan
pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap
perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
2) Pembangunan Sebagai Upaya
Sebagai sebuah upaya, pembangunan merupakan
tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu Negara/bangsa yang ingin
maju.Alasan yang paling mendasar adalah pengalaman menunjukan bahwa sebagian
besar bangsa yang pernah maju secara alamiah gagal mempertahankan tingkat
kemajuannya.Bahkan beberapa di antaranya saat ini menjadi Negara/bangsa
terkebelakang atau tidak memiliki peran penting dalam percaturan poliyik
ekonomi dunia.
3) Pembangunan Berarti Peningkatan Kualitas
Hidup
Harus diakui,kualitas hidup adalah suatu
konsep yang sangat relative dan abstrak.Tetapi ada ukuran/perasaan yang
bersifat universal yang dapat dipakai sebagai patokan yang relative
objektif.secara politis tercermin dari kesediaan menerima perbedaan pendapat
dan atau keputusan bersama.itulah sebabnya,secara politis bangsa yang maju
sering di kaitkan dengan demokratisasi.umumnya individu yang hidup di
Negara-negara maju menghabiskan sebagian besar penghasilanya untuk kebutuhan-kebutuhan
yang lebih tinggi, misalnya pendidikan tinggi,informasi dan jasa-jaga modern
lainnya.
d.
Hakikat
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan
sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus
dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai
lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui
tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejaht
1)
Pertumbuhan
(Growth)
Pertumbuhan
(Growth) menunjukkan perubahaan scalar. Jika output perekonomian dari waktu ke
waktu makin bertambah, dikatakan telah terjadi pertumbuhan.Hal ini dapat
dianalogikan dengan pertumbuhan manusia.secara fisik seorang anak akan terus
bertambah besar seiring bertambahnya usia.
2)
Perubahan
(Changes)
Perubahan
(changes) menunjukan perubahan kearah kematangan(kedewasaan).analogi tentang
hal ini adalah manusia yang sehat ,selain bertambah besar juga bertambah
dewasa.terjadi perubahan-perubahan yang kualitatif.selai bertumbuh pembangunan
ekonomi juga mengalami perubahan-perubahan mendasar untuk menopang kemampuan
pertumbuhan jangka panjangl.perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai
berikut.
a)
Perubahan
sikap (attitude changes)
Termaksud
dalam perubahan sikap antara lain adalah penghargaan terhadap waktu,yang di
wujudkan dalam hal memenuhi janji tepat waktu,kesediaan melakukan sesuatu
dengan persiapan dan atau perencanaan.sikap-sikap secara teoritis juga akan
meningkatkan kemampuan bersaing dan
produktivitas, serta mengurangi budaya KKN,sehingga akhirnya proses alokasi
sumber daya ekonomi distorisnya makin berkurang.
b)
Perubahan
Kelembagaan (institutional changes)
Perubahan
kelembagaan yang harus diprioritaskan adalah hak kepemilikan,uang dan mekanisme
pasar.
Makin
individualnya hak kepemilikan,makin tingginya tingkat penggunaan uang dan makin
berjalanya mekanisme pasar (persaingan sempurna)dapat memacu manusia bekerja
lebih keras dan produktif.mereka makin mampu melakukan optimalisasi individu.
c)
Perubahan
structural (structural changes)
Perubahan
sturuktural yang utama adalah struktur produksi dan pengeluaran.jika
perekonomian moderm maka sumbangan output sector industry dan jasa makin
meningkat,sedangkan sumbangan output sector pertanian menurun.ketiga perubahan
tersebut di atas saling terkait dan saling mempengaruhi.hal ini akan mendorong
produsen maupun konsumen mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya ekonomi yang
dimiliki
3.
Karakteristik
Negara Berkembang
a. Rendahnya
Tingkat Kehidupan (Low Level of Living)
Rendahnya tingkat kehidupan dilihat dari
kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, kesehatan, dan
pendidikan. Laporan UNDP 1999 menunjukan lebih dari 1milyar penduduk NSB hidup dalam kondisi
miskin, kurang gizi, kesehatan yang buruk, dan rendahnya tingkat pendidikan.
b. Rendahnya
Tingkat Produktivitas (Low Level of Productivity)
Rendahnya tingkat produktivitas dapat dilihat dari PDB per-kapita atau PDB
pe-pekerja yang sangat kecil. Hal ini berkaitan dengan rendahnya tingkat hidup,
juga keterbatasan lapangan kerja terutama bagi mereka yang berpendidikan
rendah.
c. Tingginya
Tingkat Pertambahan Penduduk (High Rates of Population Growth)
Tingkat pertambahan penduduk di NSB
adalah dua sampai empat kali lipat pertambahan penduduk negara maju. Tingginya
angka NSB telah menimbulkan berbagai masalah diantaranya; berkaitan dengan
pangan, kesehatan, perumahan, dan kesempatan kerja.
d. Tingginya
Rasio Tingkat Ketergantungan (High Rates of Depedency Ratio)
Rasio tingkat ketergantungan (depedency ratio)
adalah ukuran yang menunjukan besar beban penduduk usia produktif (15-64 thn)
karena menanggung penduduk non-produktif (0-14 thn + ≥ 65thn)
DR =
Penduduk 0-14th + ≥65thn *DR
= Depedency Ratio
Penduduk 15-64thn
Misal
angka DR = 0,64 atau 64% maka setiap 100 penduduk usia produktif harus
menanggung 64 penduduk non-produktif. Maka semakin besar DR, makin besar pula
beban penduduk produktif.
e. Tingginya
Tingkat Pengangguran (High Rates of Unemployment)
Tingkat pengangguran di NSB umumnya juga
sangat tinggi. Angka pengangguran akan semakin besar bila diukur dengan angka
underemployment. Penyebabnya adalah laju pertumbuhan angkatan kerja lebih
tinggi dibanding laju pertumbuhan kesempatan kerja.
f. Ketergantungan
Pada Sektor Pertanian Primer (Substantial Dependence on Agricultural-Primary
Production)
Negara belum berkembang umumnya sangat
tergantung pada hasil sektor pertanian atau sektor primer. Bahkan ada negara
yang sangat tergantung pada hasil satu komoditas pertanian saja, yang biasa
disebut perekonomian monokultural.
g.
Pasar dan Informasi Yang Tidak Sempurna
(Imperfect Market and Information)
Mekanisme pasar di NSB juga belum
berkembang baik. Struktur pasar dapat berupa oligopoli, monopoli, dsb. Penguasaan
informasi juga tidak seimbang dan simetris. Info hanya dikuasai kalangan
tertentu yang berhubungan baik dengan penguasa yang berakibat merugikan
konsumen.
h.
Ketergantungan yang Besar dan Kerentanan
Terhadap Kondisi Eksternal (Dominance, Dependence, and Vurnerabillity in
International Relation)
Yang dimaksud ketergantungan adalah kondisi domestik
perekonomian NSB sangat dipengaruhi kondisi perekonomian lainnya, khususnya
negara maju. Kondisi ini merupakan konsekuensi logis dari karakter diatas. Misal,
lemahnya permintaan domestik karena lemahnya permintaan agregat.
4.
Pembangunan
Ekonomi Sebagai Proses Transformasi
a. Transformasi
Pertanian
Yang dimaksud transformasi pertanian
(agriculture transformation) adalah perubahan kegiatan pertanian dari yang bersifat
tradisional dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri menjadi kegiatan yang
modern berskala besar dan bermotif memperoleh keuntungan. Misal, penanaman
jagung pada awalnya berskala kecil dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Tetapi dengan transformasi pertanian, kegiatan penanaman jagung diubah menjadi
kegiatan berskala besar (puluhan, ratusan, bahkan ribuan hektar) dimana
hasilnya dijual utnuk mendapat keuntungan.
Upaya peningkatan kapasitas produksi,
misal dengan penerapan teknologi yang lebih maju, peningkatan pengetahuan,
keahlian, dan perbesaran skala usaha.
b. Transformasi
Kependudukan
1) Transisi
Demografi
Transisi
kependudukan (demographic transition) adalah suatu perubahan kondisi tingkat
kelahiran dan kematian yang tinggi ke kondisi kelahiran dan kematian rendah.
Maju tidaknya masyarakat disertai perubahan yang menyebabkan keluarga lebih
mementingkan kualitas anak. Untuk itu jumlah anak dibatasi dengan program
keluarga berencana.
2) Perubahan
Struktur Penduduk
Dalam
jangka panjang terjadi perubahan struktur penduduk, terutama dilihat dari usia
dan tingkat pendidikan.
3) Meningkatnya
Penduduk Perkotaan
Kemajuan ekonomi juga ditandai dengan
berkembangnya kota lama dan tumbuhnya kota baru. Kota tersebut berfungsi
sebagai pusat administrasi pemerintahan, kegiatan ekonomi, dan mungkin pusat
kebudayaan. Perbedaan yang jelas antara kota lama dan kota baru terlihat jelas
pada fasilitas yang tersedia.
c. Transformasi
Struktural
1) Struktur
Produksi
Yang dimaksud dengan negara agraris
adalah negara yang sebagian besar output nasionalnya berasal dari sektor tani.
Demikian juga Indonesia yang memiliki 60% angkatan kerja di sektor tani.
2) Struktur
Permintaan
Pada tahap awal perkembangan, umumnya
lebih dari 70% permintaan/pengeluaran adalah untuk konsumsi rumah tangga. Pada
saat ekonomi maju, secara nominal konsumsi meningkat, tetapi secara relatif
akan menurun.
d. Transformasi
Kelembagaan
Termasuk
dalam transformasi kelembagaan adalah makin tersedia dan sempurnanya lembaga
untuk pengambilan keputusan yang individual atau mandiri. Transformasi
kelembagaan sangat memperkuat transformasi lain, sehingga perekonomian dapat
mempertahankan pertumbuhan dan perubahan ekonomi jangka panjang.
5. Masalah
Kebijakan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang
a.
Pemintaan dan Penawaran Agregat
1)
Permintaan Agregat
Jumlah penduduk NSB
yang besar tidak diimbangi dengan permintaan efektif yang besar, karena
rendahnya tingkat kehidupan. Lemahnya permintaan efektif akan menyulitkan
pengembangan sektor industri yang baru mencapai biaya minimum bila skala
produksi sangat besar.
Rendahnya derajat
kehidupan sering kali membuat rakyat di NSB tidak mampu membeli kebutuhan
pokok. Rendahnya daya beli komoditas makanan, obat dan pendidikan melemahkan
pertumbuhan dan perkembangan sektor swasta.
2) Penawaran
Agregat
Kelemahan penawaran agregat
berkaitan erat dengan rendahnya produktivitas, minimnya stok barang, serta
keuntungan yang besar pada sektor pertanian atau primer. Akibatnya rendahnya
penawaran agregat memiliki arti rendahnya pertumbuhan ekonomi yang berdampak
sempitnya lapangan kerja.
b.
Kebijakan Pembangunan
Lemahnya
sisi permintaan dan penawaran agregat menyebabkan perekonomian NSB seolah
berada dalam lingkaran masalah tanpa berujung. Karena itu pemerintah ikut
campur tangan dengan segala kebijakannya.
1)
Kebijakan Ekonomi
Kebijakan moneter, fiscal, dan ekonomi
Internasional secara teori dapat digunakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan
ekonomi.
a)
Kebijakan Moneter
Dapat memperbesar kemampuan penawaran
agregat melalui pemberian kredit, khususnya pada kelompok usaha kecil dan
menengah.
b)
Kebijakan Fiskal
Melalui subsidi dapat meningkatkan daya
beli atau daya investasi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tetap. Dan
dapat menahan laju perilaku kelompok kaya amat penting, setidaknya karena dua
alasan, yakni:
-
Mengurangi inflasi akibat tekanan
permintaan
-
Menekan efek peniruan
c)
Kebijakan Ekonomi Internasional
Beberapa kebijakan ekonomi yang umumnya
dipilih oleh NSB adalah kebijakan promosi ekspor,substitusi impor, dan proteksi industri.
2)
Kebijakan NonEkonomi
Kebijakan non ekonomi yang dapat
ditempuh pemerintah antara lain penegakan hukum, perbaikan kondisi demokrasi,
dan desentralisasi.
c.
Utang
Luar Negeri (External Debt)
1)
Utang
Luar Negeri Pemerintahan (Public External Debt)
2)
Utang
Luar Negeri Swasta (Private External Debt)
3)
Perkembangan
Utang Luar Negeri Dunia Ketiga
d.
Rasio
Beban Utang Luar Negeri
1)
Rasio
ULN/PDB
2)
Debt
Service Ratio (DSR)
6.
Teori-teori Ekonomi Pembangunan
a.
Teori
Adam Smith
Adam Smith (1723-1790) melihat pembangunan ekonomi sebagai proses
pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan mekanisme pasar. Ia menegemukakan tiga
unsur utama dalam proses pertumbuhan hasil produksi.
1)
Sumber
daya manusia, yaitu pertambahan jumlah penduduknya,
2)
Pertambahan
dalam persediaan barang modal karena tabungan masyarakat diinvestasikan oleh
para pemilik modal dengan harapan memperoleh keuntungan,
3)
Spesialisasi
dan pembagian kerja disertai perluasan pasar dan perkembangan perdagangan, baik
perdagangan dalam nergei maupun internasional.
b.
Teori
Malthus
Menurut Malthus, pertambahan penduduk yang menurut deret ukur, sementara
pertumbuhanpangan menurut deret hitung, menyebabkan perekonomian untuk generasi
mendatang cenderung suram. Dalam arti, generasi yang akan datang cenderung
mengalami kekurangan pangan.
c.
Teori
Karl Marx
Karl Marx (1818-1883) memandang proses kemajuan ekonomi sebagai proses
evolusi sosial. Menurutnya, faktor pendinamis perkembangan ekonomi adalah
kemajuan teknologi.
d.
Teori
Rostow
Menurut Rostow, suatu perekonomian akan berkembang menjadi perekonomian
maju dalam lima tahap.
1)
Tahap
Perekonomian Tradisional
-
Tingkat
produksi per kapita dan produktivitas per pekerja masih sangat rendah, karena
ilmu pengetahuan modern dan teknologi belum dikenal.
-
Sebagai
besar tenaga kerja berada di sektor pertanian.
-
Struktur
sosial bersifat hirarkis/feodal.
-
Hubungan
keluarga masih sangat erat dan kekuasaan dipegang oleh mereka yang mempunyai
tanah luas.
2)
Tahap
Pra Lepas Landas
Tahap dimana
perekonomian mampu bertumbuh dan berkembang dengan kekuatan mandiri. Indikator
yang dapat dilihat antara lain adalah membaiknya kualitas SDM, makin cepatnya
akumulasi pemupukan modal, dan makin berfungsinya lembaga-lembaga ekonomi
modern.
3)
Tahap
Lepas Landas (Toke Off)
Tahan ini ditandai dengan tingginya pertumbuhan ekonomi
dan investasi. Penerapan teknologi dana manajemen modern makin luas dan
intensif. Rostow menyebutkan 3 ciri negara yang sudah lepas landas, yaitu :
-
Meningkatnya
jumlah investasi dari <5% menjadi >10% dari Produk Nasional Neto.
-
Perkembangan
satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju pertumbuhan yang tinggi,
yang dapat memacu sektor-sektor lain.
-
Terciptanya
suatu rangka dasar politij, sosial, dan lembaga-lembaga yang menyebabkan
pertumbuhan dapat berlangsung terus yang didukung dengan penggunaan sumber
modal dalam negeri.
4)
Tahap
kedewasaan (Maturity)
Tahap ini suatu periode dimana masyarakat sudah secara
efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian faktor-faktor produksi dan
kekayaan alamnya.
5)
Tahap
Konsumsi Massa Tingkat Tinggi (High Mass Consumption)
Tahap ini mempunyi ciri-ciri :
-
Adanya
jaminan yang lebih baik bagi angkatan kerja.
-
Tersedianya
konsumsi bagi rakyat yang semakin memadai.
-
Negara
mencari perluasan kekuatan di mata dunia.
e.
Teori
Neon Imperialisme
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa NSB sampai saat ini
belum sepenuhnya berkembang. Salah satu jawaban penting adalah program
pembangunan ekonomi telah menimbulkan ketergantungan baru terhadap
negara-negara kapitalis. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi justru membawa
perekonomian NSB ke dalam penjajahan (Imperialisme) gaya baru, yaitu penjajahan
yang bukan dengan menggunakan kekuatan militer, melainkan ekonomi.
f.
Teori
Lewis
Teori Arthur Lewis mencoba menjelaskan bahwa pertumbuhan
dan perkembanan ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan meningkatkan
pertumbuhan sektor industri.
g.
Teori
Perkembangan Neo Klasik
Teori ini sangat percaya bahwa perkembangan ekonomi di
dunia ketiga akan berhasil bila menerapkan prinsip-prinsip mekanisme pasar.
Sebab, melalui mekanisme pasar (pertukaran), spesialisasi, produktivitas, dan
kualitas SDM diasah dan diarahkan, sehingga kualitas hidup kolektif dapat
ditingkatkan.