Senin, 10 November 2014

Laporan Keuangan



2.5.1.2.3 Investasi Jangka Panjang
            Judul ini merupakan aktiva tidak lancar yang didalamnya termasuk beberapa macam investasi yang bisa berbentuk surat-surat berharga, penyisihan dana, dan investasi jangka panjang yang lain. Elemen-elemen yang masuk kelompok investasi jangka panjang adalah:
1.      Investasi jangka panjang dalam surat-surat berharga seperti saham, obligasi dan wesel jangka panjang. Investasi dalam bentuk surat berharga ini biasanya ditunjukkan untuk memperoleh pendapatan  yang tetap, mengawasi perusahaan lain atau menjaga kontinuitas suplai bahan baku, dan lain lain.
2.      Investasi dalam anak perusahaan, termasuk uang muka jangka panjang.
3.      Investasi dalam bentuk aktiva tetap berwujud (seperti tanah, mesin-mesin) tetapi belum digunakan untuk usaha sekarang.
4.      Penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang seperti dana pelunasan obligasi, dana ekspansi, dana pembelian saham sendiri, dana pembayaran pension, dana penggantian gedung, dan lain-lain.
5.      Cash surrender value dari polis asuransi jiwa.
2.5.1.2.4 Aktiva tetap berwujud
            Judul yang dipakai untuk melaporkan kelompok aktiva tetap berwujud itu bermacam-macam tergantung pada jenis perusahaannya. Yang sering dipakai adalah judul pabrik dan alat-alat, atau sering juga dengan judul aktiva tetap. Didalam judul ini termasuk aktiva-aktiva yang dpaat digunakan lebih dari satu periode seperti tanah, gedung-gedung, mesin dan alat-alat, perabot, kendaraan, dan lain-lain. Cara mencantumkan didalam neraca dimulai dari yang paling tetap (paling panjang umurnya), disusul dengan yang lebih pendek umurnya. Untuk aktiva tetap yang didepresiasi, maka di neraca harus ditunjukkan harga perolehan dan akumulasi depresiasinya.
2.5.1.2.5 Aktiva Tetap Tidak Berwujud
            Didalam judul ini akan dilaporkan hak-hak jangka panjang yang sifatnya tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan seperti goodwill, hak paten, merk dagang, hak cipta, dan lain-lain. Dalam kelompok ini termasuk juga saldo debit dari pengeluaran-pengeluaran yang belum diakui sebagai biaya, tetapi pembebanannya ditunda, seperti biaya pendirian perusahaan (organization costs).
2.5.1.2.6 Aktiva atau Harta Lain-lain
            Judul ini dipakai untuk melaporkan aktiva-aktiva yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok-kelompok lain seperti misalnya titipan kepada penjual untuk menjamin kontrak, bangunan dalam pengerjaan, piutang-piutang jangka panjang, uang muka pada pejabat perusahaan dan lain-lain.
            Selain kelompok-kelompok yang diatas, pada tanggal penyusunan neraca mungkin ada hak-hak atau klaim-klaim tertentu yang belum pasti. Karena haknya belum pasti maka dianggap sebagai aktiva yang belum pasti (contingent assets). Aktiva semacam ini akan dilaporkan dalam neraca dengan catatan kaki (footnotes). Contoh dari aktiva yang belum pasti ini misalnya klaim terhadap perusahaan asuransi, klaim atas pajak, dan klaim terhadap penjual barang.
2.5.1.2.6 Utang-utang dan ekuitas
            Utang adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul dimasa yang akan datang yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban disaat sekarang dari suatau badan usaha yang akan dipenuhi dengan mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada badan usaha lain di masa datang sebagai dari transaksi-transaksi yang sudah lalu.
            Ekuitas adalah hak milik sisa (residual interest) dalam aktiva suatu badan usaha yang tersisa sesudah dikurangi utang. Dalam suatu badan usaha, ekuitas adalah hak dari pemilik.
Utang Lancar
            Utang lancar atau utang jangka pendek adalah utang-utang yang pelunasannya akan memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva lancar atau dengan menimbulkan suatu utang baru. Yang termasuk kelompok utang lancar adalah:
a.       Utang dagang, yaitu utang-utang yang timbul dari pembelian barang-barang dagangan atau jasa.
b.      Utang wesel, yaitu utang-utang yang memakai bukti-bukti tertulis berupa kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu.
c.       Taksiran utang pajak, yaitu jumlah pajak penghasilan yang diperkirakan untuk laba periode yang bersangkutan.
d.      Utang biaya, yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi beban tetapi belum dibayar. Misalnya utang gaji, utang bunga dan lain-lain.
e.       Utang-utang lain yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan. Dalam kelompok ini hanya dimasukkan utang-utang, yang pelunasannya akan menggunakan sumber-sumber dari aktiva lancar. Utang-utang yang tidak dilunasi dari aktiva lancar tidak termasuk dalam kelompok ini. Misalnya utang obligasi yang sudah jatuh tempo dan akan dibayar dari dana pelunasan obligasi, maka utang oblugasi ini tidak termasuk utang lancar, begitu juga utang-utang lancar yang akan dilunasi dari dana-dana khusus yang sudah disediakan.
Pendapatan yang Diterima di Muka
            Yang dilaporkan dalam judul ini adalah penerimaan-penerimaan yang tidak merupakan pendapatan untuk periode yang bersangkutan. Penerimaan-penerimaan semacam ini akan tetap dilaporkan sebagai pendapatan yang diterima di muka sampai saat dimana penerimaan tadi dapat diakui sebagai pendapatan.
Utang Jangka Panjang
            Didalam judul ini dilaporkan utang-utang yang pelunasannya tidak menggunakan sumber-sumber yang digolongkan sebagai aktiva lancar, misalnya utang obligasi, utang wesel jangka panjang dan lain-lain utang yang sifatnya sama. Bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo dan akan dilunasi dalam waktu 12 bulan dan menggunakan sumber-sumber aktiva lancar akan dilaporkan dalam kelompok utang lancar.
Utang-utang lain
            Utang-utang yang tidak dapat dilaporkan dalam judul diatas, dilaporkan dengan judul utang-utang lain. Misalnya utang obligasi yang akan jatuh tempo tetapi akan dilunasi dari dana pelunasan obligasi, utang jangka panjang kepada pejabat perusahaan atau kepada anak perusahaan dan lain-lain.
            Utang-utang yang mungkin timbul karena aktivitas di masa yang lalu disebut utang-utang yang belum pasti (contingent liability).  Utang-utang seperti ini ditunjukkan dalam neraca dengan cara catatan kaki. Yang termasuk utang-utang yang belum pasti misalnya piutang wesel didiskontokan, sengketa hukum, pajak dan beban-beban lain yang belum pasti, dan garansi-garansi yang diberikan.
Ekuitas
            Ekuitas adalah perbedaan antara aktiva dengan utang dan merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik. Dalam perusahaan perseorangan, ekuitas ditunjukkan dalam satu rekening yang diberi nama ekuitas. Dalam perusahaan yang berbentuk firma ekuitas ditunjukkan dalam rekening ekuitas masing-masing anggota. Dalam perusahaan yang berbentuk perseroan ekuitas ditunjukkan dengan rekening ekuitas yang terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut:
a.      Modal Disetor
            Modal disetor adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham dan biasanya dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
1)      Modal saham, yaitu jumlah nominal saham yang beredar.
Didalam neraca cara mencantumkan modal saham beredar adalah sebagai berikut:

            Modal statuter …………………………………………. Rp xx
            (-) Saham dalam protepel ……………………………….Rp xx
Modal saham beredar ……………………………………………Rp xx

2. Agio/disagio saham, yaitu selisih antara setoran pemegang saham dengan nilai nominal saham. Agio adalah selisih di atas nominal, sedang disagio adalah selisih di bawah nominal. Di dalam neraca, agio akan ditambahkan pada modal saham beredar, sedangkan disagio dikurangkan.
b. Laba Tidak Dibagi
          Merupakan kumpulan laba tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen. Laba tidak dibagi merupakan elemen modal yang berasal dari dalam perusahaan. Apabila laba tidak dibagi saldonya debit, biasanya disebut defisit.
          Saldo rekening laba tidak dibagi sewaktu-waktu dapat diminta sebagai dividen oleh pemegang saham. Apabila diinginkan untuk membatasi agar laba tidak dibagi tidak diminta sebagai dividen seluruhnya, maka bisa dibuat cadabfab-cadangan dari laba tidak dibagi. Cadangan yang dibentuk antara lain cadangan untuk ekspansi, cadangan pelunasan obligasi, cadangan penurunan harga persediaan dan lain-lain. Jumlah laba tidak dibagi yang sudah dicadangkan tidak dapat diminta sebagai dividen. Didalam neraca laba tidak dibagi akan dicantumkan sebagai berikut:
Laba tidak dibagi:
          Untuk ekspansi …………………………………………. Rp xx
          Untuk pelunasan obligasi ……………………………….. Rp xx
          Bebas ……………………………………………………..Rp xx
                                                                                                      Rp xx
c. Modal Penilaian Kembali
          Apabila diadakan penilaian kembali terhadap aktiva-aktiva perusahaan, maka selisih antara nilai buku lama dengan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal penilaian kembali. Didalam neraca, modal penilaian kembali dilaporkan dalam kelompok modal dan dijumlahkan dengan elemen-elemen modal yang lain.
d. Modal Sumbangan
          Modal sumbangan ini timbul apabila perusahaan memperoleh aktiva yang berasal dari sumbangan. Aktiva yang diterima dicatat dalam rekening aktiva dengan cara yang biasa dan diimbangi dengan pencatatan dalam rekening modal sumbangan. Di dalam neraca modal sumbangan di laporkan dalam kelompok modal dan dijumlahkan dengan elemen-elemen modal yang lain.
e. Modal Lain-lain
          Dalam kelompok ini dilaporkan modal perusahaan yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu kelompok diatas.
2.5.1.3 Bentuk neraca
          Neraca dapat disusun dalam beberapa bentuk yang berbeda, di mana urut-urutan kelompok baik aktiva maupun pasiva juga berbeda-beda. Bentuk neraca yang sering ditemui dalam praktik ada dua macam yaitu:
a. Bentuk rekening T, di mana aktiva disusun di bagian kiri dengan urut-urutan sebagai berikut:
          Aktiva lancar
          Investasi jangka panjang
          Aktiva tetap berwujud
          Aktiva tetap tidak berwujud
          Aktiva lain-lain
   Sedang pasiva disusun di bagian kanan dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: utang dan modal. Utang disusun dengan urut-urutan sebagai berikut:
          Utang lancar:
                        Utang dagang
                        Utang wesel
                        Utang muka langganan/titipan
                        Utang biaya
                        Utang lancar lain-lain
          Pendapatan diterima di muka
          Utang jangka panjang
          Utang lain-lain
   Modal disusun dalam neraca dengan urut-urutan sebagai berikut:
          Modal saham beredar
          Agio/disagio saham
          Modal penilaian kembali
          Modal sumbangan
          Modal lain-lain
          Laba tidak dibagi
-         Belum ada tujuannya
-         Dicadangkan.
b. Bentuk laporan, dimana aktiva, utang dan modal disusun dengan urutan ke bawah (vertical). Perincian terhadap masing-masing kelompok baik aktiva, pasiva maupun utang dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam neraca bentuk rekening T.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar