2.5.3 Laporan Perubahan Modal
2.5.3.1 Pengertian Laporan Perubahan
Modal
Disamping penyusunan neraca dan laporan laba rugi, pada akhir
periode akuntansi biasanya juga disusun laporan yang menunjukkan sebab-sebab
perubahan modal perusahaan. Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan keuangan yang
menunjukan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas
terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan di tambah
laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pengambilan prive.
Perusahaan dengan bentuk perseroan,
perubahan modalnya ditunjukkan di dalam laporan laba tidak dibagi (retained earnings). Didalam laporan ini
ditunjukkan laba tidak dibagi awal periode, ditambah dengan laba seperti yang
tercantum didalam laporan perhitungan laba rugi dan akan dikurangi dengan
dividen yang diumumkan selama periode yang bersangkutan.
Karena laporan laba rugi dapat
disusun dengan cara all inclusive
atau current operating performance,
maka susunan laporan laba tidak dibagi juga akan berbeda, tergantung kepada
laporan perhitungan laba rugi.
Apabila laporan perhitungan laba
rugi disusun dengan cara all inclusive
maka di dalam laporan laba tidak dibagi hanya menunjukkan; (a) saldo laba tidak
dibagi awal periode; (b) ditambah laba neto dan elemen-elemen luar biasa; (c)
ditambah atau dikurangi koreksi kesalahan; (d) dikurangi dividen yang
diumumkan. Apabila laporan perhitungan laba rugi disusun dengan cara current operating performance maka
elemen luar biasa akan nampak dalam laporan laba tidak dibagi.
2.5.3.2
Akun-akun dalam Perubahan Ekuitas
Komponen akun dalam laporan perubahan ekuitas adalah:
a.
Modal awal
Modal awal
berasal dari investasi awal ataupun penambahan investasi.
b. Laba atau rugi
Laba perusahaan akan menambah modal
perusahaan, sedangkan rugi akan mengurangi modal perusahaan.
c. Penarikan (prive)
Apabila sebagian laba diambil oleh
pemilik untuk kepentingannya sendiri di luar kepentingan perusahaan, maka
kejadian ini akan mengurangi modal pemilik. Jika bentuk perusahaan adalah perseorangan atau firma
maka penarikan disebut Prive dan jika berbentuk perseroan
(PT) penarikan disebut Dividen. Apabila laba lebih besar dari pada
penarikan maka akan ada kenaikan modal, sebaliknya jika laba lebih kecil dari
penarikan maka akan terjadi penurunan modal.
d. Modal akhir
Modal akhir adalah saldo modal awal
ditambah laba rugi dikurangi penarikan.
2.5.3.3
Bentuk Laporan Perubahan Ekuitas
Saldo
Awal
XX
Laba
Bersih XX
Prive
(XX)
Kenaikan/ penurunan modal XX
Modal
akhir
XXX
2.5.4 Laporan Arus Kas (Statement
of Cash Flows)
2.5.4.1 Pengertian Arus Kas
Laporan
arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode
akuntansi yang
menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Standar Akuntansi
keuangan (SAK) mewajibkan perusahaan untuk menyusun laporan untuk menyusun
laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak
terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian
laporan keuangan. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara
kas. Kas meliputi uang tunai (cash on
hand) dan rekening giro, sedang setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk
menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama suatu periode. Untuk mencapai tujuan itu, aliran kas
diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu penerimaan dan
pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi, pembelanjaan (financing), dan kegiatan usaha. Kegiatan
investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi
lain yang tidak termasuk setara kas. Kegiatan pembelanjaan adalah kegiatan yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman
perusahaan. Kegiatan usaha (operasi) adalah kegiatan penghasil utama pendapatan
perusahaan dankegiatan lain yang bukan merupakan kegiatan investasi dan
pembelanjaan. Tujuan lainnya adalah informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna
untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Laporan arus kas juga menjadi
alat pertanggung jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan
lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna
laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas
pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas
dan solvabilitas).
Untuk menyusun
laporan arus kas, perusahaan dapat
menggunakan metode langsung atau tidak langsung. PSAK No.2 dan juga SF AS 95
mendorong digunakannya metode langsung untuk menyusun laporan arus kas. Metode
penyajian langsung adalah metode penyajian yang menampakkan/mengungkapkan
kelompok utama dari penerimaan bruto dan pengeluaran kas bruto.
2.5.5
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan
atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke
akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan
informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan
Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan
serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan
perusahaan. Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang
, kelangsungan usaha , piutang
, kewajiban kontinjensi , atau informasi kontekstual untuk menjelaskan
angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan
gugatan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar